Rabu, 17 November 2010

Manfaat yang kita dapat dari membaca

manfaat yang didapatkan jika kita banyak membaca buku tentunya adalah mendapatkan pengetahuan. secara umum buku dapat membantu kita mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan dan juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan teerkait dengan yang kita butuhkan. Buku sangat mudah kita dapatkan karena sekarang ini banyak toko-toko yang dibangun untuk membeerikan kemudahan bagi orang yang sangat menyenangi kegiatan membaca buku. Buku-buku itu tidak akan merubah posisi mereka menjadi salah satu media untuk mendapatkan informasi meskipun sakarang banyak sekali media dan fasilitas yang disediakan untuk mempermudah mendapatkan informasi misalnya internet. hingga kini buku masih berjaya dengan kedudukanya terbukti hingga kini masih banyak yang menggunakan buku sebagai sarana untuk mencari informasi dan meningkatkan pengetahuan.

Buku-buku tersebut memiliki keunikan tersendiri,salah satunya adalah manfaat memilki buku yaitu mudah dibawa pergi kemanapun kita pergi.sehingga ini menjadikan buku menjadi sangat simple,muat didalam tas dan setiap kita ingin membacanya kita dapat membukanya. Sayangnya buku tidak tahan dengan kurun waktu yang sangat lama,karena terkadang kertas-kertas yang digunakan sobek karena hewan-hewan kecil yang memakanya.tetapi hal ini dapat diatasi apabila kita merawatnya dengan baik dan benar,maka alhasil buku dapat tersimpan rapi dan bertahan cukup lama. so perbanyaklah membaca agar semakin buku yang kita baca semakin banyak pula pengetahuan yang kita miliki. dan sayangilah bukumu.
Lima manfaat luar biasa dari membaca yaitu:
1. Ilmu dan wawasan semakin bertambah ibarat air di lautan.
2. Dapat melihat segala sesuatu dengan bijaksana karena saya tahu bahwa dengan membaca buku, saya sedang menyelami pikiran orang lain
3. Merasa lebih termotivasi dan terinspirasi, terlebih lagi jika saya membaca buku-buku motivasi atau novel penuh dengan inspirasi
4. Dipenuhi oleh kata-kata. Saya merasa dengan membaca, perbendaharaan kata-kata saya semakin kaya. Dengan demikian saya lebih lancar saat menulis.
5. Dengan semakin membaca, maka saya semakin lancar menulis. Dengan semakin lancar menulis, maka saya pun semakin lancar berbicara.

Corporate social responsibility

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen yang berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya (CSR: Meeting Changing Expectations, 1999).
CRS atau tanggung jawab sosial perusahaan saat ini telah menjadi konsep yang kerap kita dengar, walau definisinya sendiri masih menjadi perdebatan di antara para praktisi maupun akademisi. Sebagai sebuah konsep yang berasal dari luar, tantangan utamanya memang adalah memberikan pemaknaan yang sesuai dengan konteks Indonesia.

Berangkat dari pendirian tersebut, situs ini didedikasikan untuk membuka diskusi dan menyebarkan wacana CSR agar dipahami oleh lebih banyak lagi pihak: masyarakat sipil, perusahaan maupun pemerintah. Tujuannya adalah agar semua pihak dapat beranjak dari pemahaman yang memadai ketika berbicara tentang CSR, yaitu sebagai suatu wahana yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan pemahaman yang demikian, CSR tidak akan disalahgunakan hanya sebagai marketing gimmick untuk melakukan corporate greenwash atau pengelabuan citra perusahaan belaka.

Dalam situs ini dapat dibaca berbagai hal yang berkaitan dengan CSR, mulai dari konsep dasar hingga bagaimana CSR diaplikasikan oleh perusahaan di berbagai sektor. Situs ini juga mengundang Anda untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang CSR melalui ajang diskusi.

Bagi perusahaan-perusahaan yang berkehendak untuk melaksanakan CSR dengan sungguh-sungguh, situs ini menyediakan deskripsi layanan jasa yang dapat kami berikan untuk bersama-sama mencapai tujuan keberlanjutan.

Tantangan terhadap CSR

Namun, upaya penerapan CSR sendiri bukannya tanpa hambatan. Dari kalangan ekonom sendiri juga muncul reaksi sinis. Ekonom Milton Friedman, misalnya, mengritik konsep CSR, dengan argumen bahwa tujuan utama perusahaan pada hakikatnya adalah memaksimalkan keuntungan (returns) bagi pemilik saham, dengan mengorbankan hal-hal lain.
Ada juga kalangan yang beranggapan, satu-satunya alasan mengapa perusahaan mau melakukan proyek-proyek yang bersifat sosial adalah karena memang ada keuntungan komersial di baliknya. Yaitu, mengangkat reputasi perusahaan di mata publik ataupun pemerintah. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus menunjukkan dengan bukti nyata bahwa komitmen mereka untuk melaksanakan CSR bukanlah main-main.
Manfaat dari CSR itu sendiri terhadap pelaku bisnis juga bervariasi, tergantung pada sifat (nature) perusahaan bersangkutan, dan sulit diukur secara kuantitatif. Meskipun demikian, ada sejumlah besar literatur yang menunjukkan adanya korelasi antara kinerja sosial/lingkungan dengan kinerja finansial dari perusahaan.
CSR pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan. Tetapi, tentu saja, perusahaan tidak diharapkan akan memperoleh imbalan finansial jangka pendek, ketika mereka menerapkan strategi CSR. Karena, memang bukan itu yang menjadi tujuannya.